Contoh Body Positivity. Beberapa tahun belakangan kita sering mendengar istilah ini. Baik yang digaungkan di dunia real maupun di sosial media. Bahkan ini sudah menjadi perbincangan dengan perdebatan yang cukup intens di sosial media. Mengapa body positivity begitu gencar gaungnya? Hal inilah yang akan kita bahas di artikel ini.
Body positivity sendiri menjadi semacam trend atau suatu cara pandang baru terutama dalam memandang tubuh. Hal ini pernah juga booming di perbincangan jagat maya Indonesia ketika saat itu artis Tara Basro memposting foto dirinya di akun instagramnya. Dalam foto tersebut Tara berpose dengan tanpa efek dan manipulasi visual apapun. Di akhir captionnya, dia menuliskan hastag body positivity. Semenjak saat itu perbincangan mengenai hal ini terus bergulir di media sosial. Lalu apa sebenarnya body positivity itu dan apa saja contoh dari hal itu?
Mari kita simak selengkapnya di bawah ini.
Kita sudah menyimak apa saja yang mentrigger body positivity sehingga bisa booming di sosial media. Lalu apa yang dimaksud dengan body positivity itu sendiri?
Jadi pengertian body positivity adalah sebuah gerakan atau sudut pandang dalam memandang tubuh. Di mana tubuh dipandang otonom serta bebas akan pengaruh dari manapun baik itu pengaruh sosial maupun pengaruh lingkungan. Pada intinya ini adalah gerakan untuk mendukung suatu kecintaan kepada tubuh sendiri. Hal ini tentunya muncul bukan tanpa sebab. Beberapa faktor yang menyebabkan kemunculannya di antaranya adalah:
Ketiga hal inilah yang menyebabkan kampanye body positivity begitu gencar di media sosial. Gerakan ini berusaha untuk mendefinisikan tubuh sesuai dengan pengertian pemiliknya. Sehingga dari sini banyak orang tidak malu lagi untuk memposting atau share foto tubuhnya yang sebelumnya begitu ditutupi untuk memenuhi standar-standar di atas.
Secara kultur body positivity ini sangatlah penting untuk masyarakat kita. Sebab banyak orang terselamatkan dari kekecewaan, keputusasaan, dan kegelisahan dengan adanya kampanye ini. Jadi kampanye ini sangat menekankan pada bagaimana tubuh didefinisikan di ruang publik. Jadi kampanye ini mengharapkan tidak ada lagi otoritas tunggal yang menafsirkan kecantikan, kegantengan, dan kesempurnaan tubuh manusia.
Nah, ruang gerak kampanye ini bisa meliputi diri individu maupun sosial. Jadi kita tak bisa sendirian mengkampanyekan tanpa adanya lingkup sosial komunitas yang menyokong. Untuk itulah di sini akan kami bagikan pula contoh body positivity.
Beberapa praktiknya adalah sebagai berikut.
Ketika anda ingin menerapkan rasa cinta akan tubuh ini di ranah pribadi maka dimulailah dengan merubah sudut pandang tentang apa itu definisi cantik, menarik, dan standar-standar lain yang itu ditentukan oleh luar dirimu. Misalnya dengan mengurangi konsumsi iklan yang mengandung standar-standar sosial untuk lebih mencintai diri sendiri.
Lalu penerapanna di ranah sosial adalah dengan cara mengapresiasi orang yang berani tampil apa adanya berdasarkan dirinya sendiri. Jika mereka mulai percaya diri dengan tubuhnya sendiri maka kita harus mendukung dan terus memberinya support. Sebab itu bukan sebuah hal yang mudah untuk mengubah mindset dan membangun kepercayaan dirinya.
Itulah beberapa contoh body positivity yang mungkin bisa menjadi referensi untuk anda. Semoga bermanfaat.