Saat ini pemerintah Indonesia menyediakan lembaga pelatihan SDM untuk perusahaan yang telah memiliki izin resmi atau lisensi. Sehingga perusahaan yang memang membutuhkan pengembangan dan pelatihan terhadap pegawainya, bisa menggunakan layanan dari pemerintah Indonesia tersebut. Dengan harapan kinerja akan menjadi lebih produktif dan perusahaan bisa semakin maju dengan cepat.
Selanjutnya akan selalu ada pertimbangan-pertimbangan yang memang sangat berguna untuk memilih lembaga tersebut. Hal ini karena melihat berbagai penawaran jasa, yang pasti sungguh menggiurkan. Namun perusahaan tetap harus selektif serta berlaku objektif dalam melihat dan melakukan, dengan tak lupa memperhitungkan budget atau anggaran yang akan dikeluarkan untuk proses berjangka panjang ini.
Sehingga lembaga pelatihan SDM untuk perusahaan akan memilih jenis-jenis pelatihan yang memang cocok bagi karyawannya. Jadi tidak asal mengikuti pelatihan dan pengembangan, yang bisa saja tidak berguna, bagi kinerja perusahaan atau kemajuan kantor. Langkah selektif perlu digunakan dalam pemilihan pelatihan bagi para karyawan.
Terdapat beberapa jenis pelatihan bagi karyawan di Lembaga Pelatihan SDM Untuk Perusahaan.
Untuk nomor satu pelatihan keahlian. Lalu nomor dua ada pelatihan ulang atau retraining, untuk mengasah skill yang selama ini digunakan. Agar kian tervalidasi serta tidak tumpul. Untuk ketiga ada cross training atau pelatihan terkait posisi di perusahaan. Jika disederhanakan adalah mengenai ketepatan guna pada tiap jenis pelatihan yang diikuti tiap karyawan terkait. Untuk keempat ada pelatihan tim. Di mana pekerjaan di kantor akan selalu membentuk kelompok-kelompok atau tim dalam penanganan kerja proyek sebagai spesifikasi pekerjaan yang mengerucut serta fokus kerja. Nomor limanya adalah Pelatihan bahasa atau language training, yang berguna untuk kemudahan berkomunikasi serta public speaking. Agar tak terjadi gangguan komunikasi dalam lingkungan dunia kerja.
Pelatihan berfungsi untuk peningkatan kemampuan karyawan atau skill pegawai di perusahaan, terkait posisi atau jabatan karyawan saat ini.
Lalu pengembangan berfungsi untuk peningkatan kemampuan pegawai dalam program jabatan masa mendatang.
Untuk tahapan-tahapan penyusunan pelatihan dan pengembangan adalah sebagai berikut:
Pertama yaitu pengidentifikasian mengenai kebutuhan pelatihan. Kedua adalah melakukan analisis terhadap organisasi yang ada di perusahaan. Urutan yang ketiga melakukan analisa target. Keempat melakukan analisa pegawai apakah sudah sesuai dengan etos kerja dan tepat sasaran kerja. Kelima melakukan penetapan pada tujuan serta sasaran dalam kegiatan pelatihan dan pengembangan terhadap karyawan untuk perusahaan. Lalu keenam adalah melakukan penetapan pada kriteria tingkat keberhasilan hasil kerja, dengan menggunakan alat ukur yang sesuai.
Fungsinya adalah untuk mendesain kembali segala sesuatunya, hingga lebih berkualitas dan profesional. Berikut adalah contoh SDM yang sudah mendapatkan tingkat pengembangan.
Poin pertama dengan melatih keahlian karyawan, demi kemajuan perusahaan di masa yang akan datang. Kedua pelatihan ulang atau retraining, untuk mengasah skill yang sebelumnya sudah diajarkan. Ketiga cross functional training, yaitu mengenai kesesuaian pelatihan dengan fungsi karyawan pada tiap posisi atau jabatannya di perusahaan. Keempat adalah pelatihan tim atau team training untuk mendapatkan tim yang solid, hingga dapat memajukan perusahaan. Kelima melatih skil hingga mendapatkan ide-ide baru untuk perusahaan dan kreativitas pegawai untuk perusahaan. Keenam pelatihan tentang aspek teknologi yang pokok dan berguna bagi perusahaan. Selanjutnya ketujuh adalah pelatihan bahasa untuk menjaring relasi atau bisnis laba-laba yang lebih luas. Maka itulah gambaran mengenai cara memajukan perusahaan melalui karyawan.