Pada tanggal 29 dan 30 Desember 2021 Talenta Indonesia melakukan Psikotes Massal untuk 544 peserta dari Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia, atau biasa disingkat dengan LPPI.
Psikotes Massal yang dilakukan secara online kemudian dilanjutkan dengan LGD/ diskusi kelompok secara online.
Berdasarkan definisinya,
Psikotes merupakan metode untuk mengidentifikasi aspek-aspek psikologis, untuk mengenali potensi dan kemampuan dari individu dalam proses rekrutmen seleksi untuk penempatan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan organisasi. Metode psikotes dapat dilakukan tanpa wawancara maupun dengan wawancara.
Kali ini, Talenta Indonesia mengadakan kegiatan psikotes tanpa menggunakan wawancara, tetapi dengan menggunakan LGD atau Leaderless Group Discussion.
Psikotes yang dilakukan, dimaksudkan untuk proses rekrutmen guna menjaring para calon karyawan untuk lembaga keuangan, sehingga diperoleh calon karyawan yang nantinya dapat memenuhi aspek-aspek yang diharapkan.
Psikotes Massal yang diselenggarakan oleh Talenta Indonesia berjalan dengan lancar.
Psikotes Massal
Psikotes Massal Lembaga Keuangan
Tentang Talenta Indonesia
merupakan Biro Psikologi Terpercaya yang memberikan layanan Konsultan Psikologi dan Manajemen terbaik. Talenta Indonesia didirikan oleh Praktisi dan Profesional berpengalaman di bidang Human Resources pada perusahaan.
Talenta Indonesia juga memiliki layanan Psikologi untuk individu dan bagi siswa atau pelajar sekolah, mulai dari jenjang TK, SD, SMP, SMA, hingga Universitas.
Sumber Daya Manusia memegang peranan yang penting dan merupakan aset yang sangat berharga bagi organisasi untuk dapat bersaing di era global dan mampu menyesuaikan setiap perubahan maupun tantangan perusahaan.
Namun, seringkali organisasi mengalami kendala dalam menentukan sikap terkait hal apa saja yang harus dilakukan dalam pengelolaan SDM tersebut. Hal inilah yang membuat Talenta Indonesia menawarkan solusi untuk membantu perusahaan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia.
Pengalaman para praktisi bertahun-tahun dalam memberikan pelayanan, membuat Talenta Indonesia sangat mampu untuk mengerti dan memahami kebutuhan maupuan goals daripada klien, memahami keterbatasan dalam masa proses, memahami hal-hal yang sifatnya rahasia dalam masa pelaksanaan, dan memahami standar yang dinginkan.
Tentang LPPI
- Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) didirikan dengan nama Yayasan Akademi Bank pada tanggal 18 Desember 1958. Dalam perkembangannya LPPI mengalami pergantian nama beberapa kali. Setelah sekitar lima tahun Yayasan Akademi Bank berganti nama menjadi Perguruan Tinggi Ilmu Keuangan dan Perbankan (PTIKP), yang mana PTIKP berada di bawah Menteri Urusan Bank Sentral/Gubernur Bank Indonesia. Tidak lama kemudian PTIKP diganti lagi dengan nama Lembaga Pendidikan Bank Berdjoang dengan status di bawah Urusan Bank Sentral (UBS).
- Pada 30 April 1970 diubah menjadi Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI). Pendiriannya didukung oleh Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia, Bank Bumi Daya, Bank Tabungan Negara dan Badan Hukum Perbankan Nasional Swasta (Perbanas).
- Mengingat kebutuhan YPPI makin meningkat, Bank Indonesia bermaksud meningkatkan kegiatan yayasan. Rachmat Saleh (sebagai Gubernur Bank Indonesia) menyatakan niat dan kesediaan Bank Indonesia untuk melanjutkan pengembangan usaha YPPI atas beban biaya Bank Indonesia.
- Tanggal 29 Desember 1977, LPPI yang merupakan bentuk lain dari YPPI didirikan dengan status hukum yang baru. Bank Indonesia dapat sepenuhnya membiayai pengembangan usahanya. Suatu perkembangan baru yang menyangkut perubahan peran LPPI terjadi pada tahun 1992, perubahan peran LPPI itu sangat terkait dengan dikeluarkannya deklarasi pendirian Institut Bankir Indonesia (IBI) oleh tokoh-tokoh perbankan.
- Setelah deklarasi IBI dan IBI menjalankan fungsinya beberapa tahun, pada tanggal 30 Oktober 2002 Dewan Nasional IBI memutuskan antara lain bahwa IBI akan menjadi organisasi Profesi Bankir di Indonesia dan melepaskan kegiatan pendidikan, pelatihan, penelitian, pengembangan serta konsultasi. Pada tanggal 29 Agustus 2003 IBI diserahkan kembali ke Pengurus Yayasan LPPI. Sepanjang masa peralihan, operasional kegiatan lembaga tetap berjalan sebagaimana biasa. Pada tanggal 27 Desember 2012 menurut akta notaris Ferry Mahendra Permana, S.H. nomor 5, didirikan LPPI era baru yang menjalankan kegiatannya sampai saat ini.