Sistem Penilaian Psikotes – Saat ini hampir semua instansi baik swasta maupun negeri selalu menerapkan tes berjenjang untuk menyaring kandidat karyawan yang akan bekerja di sana. Beberapa tahapan dalam tes masuk tersebut antara lain seleksi berkas, interview, serta tes psikologi atau psikotes.
Nah, yang disebut terakhir itu merupakan tes yang dinilai paling sulit serta jarang orang yang dapat tembus ke sana. Oleh karena itu tulisan ini akan mengulas tentang apa saja sistem penilaian psikotes serta bagaimana tips untuk melaluinya
Jadi di dalam psikotes terdapat banyak indikator untuk sistem penilaian psikotes. Jadi dalam sebuah psikotes ada beberapa pengelompokkan antara lain tes kemampuan tes kepribadian, serta tes kesiapan kerja. Ketiganya menjadi standar penilaian para HRD ketika menyaring peserta yang akan masuk ke tahap selanjutnya. Di sinilah anda harus paham tentang apa saja yang akan diujikan di dalam setiap tes tersebut agar nantinya bisa mempersiapkan.
Kita akan membahas tiga sistem penilaian psikotes serta apa saja gambaran dalam setiap tes tersebut. Untuk itu simak uraian dari poin-poin di bawah ini.
Jadi kemampuan ini adalah hal utama dan yang pertama dilihat ketika seorang pelamar akan masuk di dalam sebuah perusahaan. HRD akan benar-benar memperhatikan hal ini ketika ia melakukan screening hasil psikotes. Oleh karena itu anda harus memberikan jawaban sebaik mungkin di sini nanti.
Tes kemampuan ini terkait erat dengan intelegensi seseorang. Di sini kecepatan berpikir, kemampuan individu, serta penalaran. Bahkan pemecahan masalah juga akan dinilai di sini.
Kalau kemampuan di atas berkaitan dengan cara mengatasi problem, maka kepribadian ini lebih bersifat pada kematangan emosi seseorang. Termasuk pada emosi dan juga cara mereka beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Sebenarnya masih banyak lagi kepribadian yang bisa dilihat dari psikotes ini.
Jadi kepribadian ini sangat penting untuk menjadi kriteria masuknya seorang karyawan ke dalam perusahaan. Sebab kalau kemampuannya bagus tapi ia punya kepribadian yang ambigu itu juga akan menjadi masalah ke depannya.
Di antara yang biasa ditanyakan dalam proses screening kepribadian ini adalah berupa pertanyaan-pertanyaan kecil seputar sosial dan cara menghadapi problem yang berkaitan dengan interpersonal. Itulah sistem penilaian psikotes yang kedua.
Kemudian sistem penilaian psikotes yang selanjutnya adalah sikap kerja dan juga kesiapan mereka. Di antara yang dinilai adalah kecepatan dalam penyelesaian pekerjaan, tingkat kecerobohan, kefokusan, kebertahanan di bawah tekanan, ketelitian, serta kemampuan memahami sebuah instruksi dari rekan.
Di sini sebenarnya tidak ada perbedaan antara sikap kerja, kemampuan, dan juga kepribadian. Untuk sistem penilaian psikotes yang ketiga ini sebenarnya lebih kepada muara bagi kedua sistem penilaian di atas. Jadi kalau seorang pelamar sudah lolos di kedua indikator sebelumnya maka bisa dipastikan mereka akan dengan gampang lolos di penilaian ini.
Meskipun menjadi muara bagi indikator sebelumnya, tapi kesiapan untuk kerja ini juga sangat penting untuk menjadi standar penilaian. Sebab mau tidak mau mereka juga akan dituntut profesional di sini. Jika dalam penyelesaian pekerjaan saja sudah tidak baik maka aspek lainnya juga akan kurang maksimal
Itulah ketiga indikator penilaian yang ada di psikotes untuk masuk perusahaan dan instansi. Biasanya sistem penilaian psikotes ini memang tidak seragam antar satu perusahaan dengan perusahaan lain. Namun pada intinya seorang peserta psikotes harus menjawab berdasarkan kemampuannya dan pengetahuannya sendiri. Terkait lolos atau tidaknya itu tergantung bagaimana HRD menetapkan standar untuk perusahaan mereka. Semoga artikel mengenai sistem penilaian psikotes ini bermanfaat untuk anda.