Selama situasi darurat karena adanya penyebaran covid 19 di Indonesia. Sebagian perusahaan diharuskan memantau karyawannya tetap bekerja di rumah. Sebagai seoarang HRD sistem bekerja semacam ini tentu merupakan hal baru. Terutama bagi HRD yang tak biasa menangani pekerja paruh waktu ataupun remote. Kondisi ini menjadi tantangan baru, terutama untuk mengatasi persoalan yang mungkin muncul pada situasi ini. Namun jangan khawatir pendekatan persuasif tetap bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Dalam situasi ini hasil psikotes yang pernah dilakukan karyawan saat perusahaan bekerjasama dengan biro psikologi terbaik bisa jadi acuan.
Tak bisa dipungkiri tak semua karyawan dapat langsung berdaptasi saat diberlakukan sistem work from home (WFH). Apalagi bagi karyawan yang bekerjanya sangat dipengaruhi suasana di sekitarnya. Seperti diketahui suasana rumah tentu sangat berbeda dengan suasana di kantor. Ada banyak cara untuk mendorong para karyawan tetap produktif layaknya bekerja di kantor. Berikut langakah-langkah mengelola WFH dengan baik.
Sebelum WFH dilakukan sosialisasi sangat diperlukan. Para karyawan harus mengerti aturan mainnya, sehingga saat bekerja di rumah tak bingung. Peraturan bisa mengenai cara bagaimana tetap bekerja solid antar pekerja, hingga sanksi jika mereka tak dapat berkomitmen dengan sistem WFH itu sendiri. TIM HRD bisa menjelaskan bahwa kehadiran karyawan dihitung adanya absen rutin dan laporan kerja. Selain itu kebijakan tentang keterlambatan karyawan juga bisa dibahas berapa kali ditolerir dan maksimal berapa banyak. Hal ini sangat dibutuhkan agar karyawan tetap disiplin dan bisa bekerja secara kondusif, sehingga perusahaan tetap berjalan secara maksimal.
Sama halnya bekerja di kantor saat WFH juga bisa tetap diberlakukan sistem absen. Terutama di jam masuk kantor. Ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan video call per karyawan ataupun grup call. Biasakan menghubungi mereka di jam yang sama dengan waktu karyawan saat mulai kerja. Seperti misalnya jam bekerja di jam 8.00 pagi, maka lakukan di jam itu atau kurang lima menit. Gunakan teguran ringan bagi mereka yang tidak dapat dihubungi untuk hari pertama dan ingatkan atas komitmen dan prasyarat WFH.
Tak hanya saat bekerja di kantor, bekerja di rumah juga sangat dibutuhkan laporan. Ini bisa jadi bukti bahwa karyawan memang benar-benar bekerja meski di rumah saja. HRD bisa memanfaatkan grup chatting untuk melaporkan segala hal yang telah dikerjakan selama seharian penuh. Selain laporan kerja harian, laporan kerja mingguan atau bulanan yang telah berjalan sebelumnya tetap bisa dilakukan. Ini bisa jadi masukan bagi TIM HRD untuk melihat produktivitas karyawan.
Bekerja di tempat terpisah bukan berarti tidak bisa melakukan meeting. Rapat tetap bisa berjalan secara online. Memanfaatkan aplikasi meeting online seperti zoom, untuk membuat panggilan grup. Pada sesi ini karaywan tetap memiliki wadah untuk berkumpul secara virtual guna memberikan ide dan gagasannya untuk perusahaan. Sebaliknya perusahaan bisa menyampaikan penilaiannya kepada karyawan selama WFH.
Memberlakukan kerja dari rumah bukan berarti tidak bisa merekrut karaywan baru. Meski masa pandemic semua hal bisa tetap berjalan karena adanya teknologi. Jadi pastikan tim tetap solid dengan jumlah yang mumpuni hingga perusahaan tetap memiliki performa baik. Jangan lupa pilih biro psikologi terbaik yang menawarkan jasa psikotes online untuk perekrutan karyawan. Hal ini akan mempermudah kerja HRD dan tetap mendapatkan karyawan baru berkualitas. Pilih biro psikologi Jakarta, seperti Talenta Indonesia dengan hasil akurat.