Bekerja menjadi salah satu aktivitas manusia untuk bertahan hidup. Setiap orang yang bekerja pasti menginginkan lingkungan kerja yang nyaman. Sementara untuk tahu ciri-ciri budaya kerja yang buruk, hanya akan kamu ketahui jika kamu sudah mulai merasakan hal-hal yang seharusnya tidak ada atau tidak layak dilakukan di dalam kantor. Seperti apa ciri-cirinya? Sebaiknya kamu mengetahuinya sekarang, sebelum kamu memutuskan untuk bekerja dengan kontrak waktu yang lama.
Setiap kantor yang memiliki ciri-ciri budaya kerja yang buruk, sebaiknya kamu hindari.
Lalu apa saja sih ciri-ciri budaya yang kerja yang buruk?
Seringkali karyawan-karyawan menggosip satu sama lain dan saling menjelekkan.
Tidak adanya karyawan yang bekerja lebih dari setahun. Jika kamu baru mendapatkan begitu banyak karyawan yang resign atau keluar dari kantor tanpa sebab yang jelas, atau misalkan pindah ke luar kota. Sering lembur. Berhati-hatilah jika kantormu sering memberikan jam lembur terhadap karyawannya. Jika hampir setiap hari kalian diminta untuk lembur. Berarti ada yang tidak beres dengan perusahaan tempat kamu bekerja. Karena ternyata pegawainya tidak dapat bekerja secara efektif atau memang perusahaan yang tidak bisa mengatur jumlah pekerja dan jumlah pekerjaan secara profesional.
Ciri budaya kerja buruk memiliki lingkungan toxic. Selanjutnya kantor menjadi tempat yang tidak nyaman untukmu bekerja, karena suasana yang membuatmu selalu merasa kesal dan memendam amarah. Padahal menyimpan amarah saat bekerja tidak akan menghasilkan apa-apa, selain kamu yang tidak dapat bekerja secara maksimal. Seringkali sesama karyawan saling menyalahkan atau melempar kesalahan, ketika terjadi suatu kendala dalam pekerjaan. Sebaiknya hindari untuk berlama-lama dalam lingkungan kantor yang toxic.
Contoh budaya kerja negatif adalah ketika kamu sering mendapati karyawan yang tidak menggunakan jam kerja untuk melakukan pekerjaan secara profesional. Contoh paling mudah adalah seringkali ciri-ciri budaya kerja buruk ada di dalam perusahaan. Seperti menggosipkan karyawan lainnya dan tidak ada empati sesama karyawan.
Karyawan yang tidak boleh menyampaikan pendapat. Padahal perusahaan adalah pekerjaan tim bukan perorangan. Dengan demikian perusahaan memiliki integritas dan seseorang bisa nyaman dalam menjalankan pekerjaannya.
Karena ciri-ciri budaya kerja yang buruk ada di lingkungan kantor atau perusahaan, maka akan timbul dampak negatif budaya kerja yang buruk tersebut. Dampak negatif yang akan muncul adalah merosotnya laba perusahaan. Sehingga perusahaan bahkan bisa gulung tikar.
Selain itu dampak negatif lainnya adalah perusahaan akan dicap sebagai perusahaan yang tidak memperdulikan nasib karyawannya. Karena sejatinya harus ada batasan antara kepentingan pribadi dan kepentingan kantor. Karena hal ini dinilai cukup penting, untuk kesehatan mental para karyawan.
Selanjutnya ketika ciri-ciri budaya kerja yang buruk itu terus terjadi dalam lingkungan kantor, secara otomatis karyawan akan masuk dan keluar dengan mudah. Terlebih jika dalam tim tidak ada kekompakan atau suka menyalahkan kepada salah satu pihak saja.
Dari semua kesimpulan di atas, maka organisasi yang tidak sehat dalam sebuah kantor atau perusahaan sangat berpengaruh besar terhadap kesehatan mental daripada para karyawan. Terlebih jika karyawan hanya dianggap sebagai mesin untuk menghasilkan laba bagi perusahaan. Lingkungan kantor yang toxic dan seterusnya. Padahal seharusnya lingkungan kantor menjadi tempat yang paling kondusif untuk saling memberikan keuntungan, baik bagi karyawan ataupun bagi perusahaan.